Sesi Dua, Saham Komoditas Bisa Dipilih

Pada perdagangan sesi pertama Rabu (1/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 42,117 poin (1,19%) ke level 3.573,328 . Demikian pula indeks saham ungulan LQ45 yang naik 8,598 poin (1,34%) ke level 646,674.
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi tercatat sebesar 8,172 miliar lembar saham, senilai Rp 4,952 triliun dan frekuensi 80.828 kali. Sebanyak 119 saham naik, 82 saham turun dan 81 saham stagnan.
Kendati menguat, asing masih mencatatkan aksi jual, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp391 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,291 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,900 triliun.
Hampir semua sektor menunjukkan penguatan. Sektor finansial naik 1,9%, disusul sektor infrastruktur 1,7%, konsumer 1,4%, dan tambang 1,3%. Demikian pula sektor perdagangan dan aneka industri yang naik 0,8%, manufaktur 0,6% dan perkebunan 0,5%. Hanya sektor industri dasar dan properti yang masih melemah.
Nico Omer Jonckheere, Vice President Valbury Asia Securities mengatakan, IHSG hingga penutupan sore nanti berpotensi terus menguat, meski terbatas. Investor kembali memburu saham- saham yang kemarin terkoreksi. “IHSG akan bergerak di kisaran level support 3.530 poin dan resistance 3.600,”ujarnya.
Namun, investor disarankan tetap mewaspadai pergerakan bursa regional dan global. Seperti memanasnya konflik militer di Korea,dan krisis keuangan di Eropa. “Apalagi ada kabar bank sentral China akan menaikkan suku bunga acuannya seiring tekanan laju inflasi tinggi,” ujarnya.
Di tengah kondisi ini, Nico masih merekomendasikan saham-saham komoditas untuk sesi dua. “Sektor ini bisa memicu penguatan bursa, didukung kinerja yang positif,”katanya.
Senada dengan pengamat pasar modal Irwan Ibrahim. Menurutnya, antisipasi pasar terhadap Window Dressing dan January Effect, akan membawa bursa menguat. Demikian pula prediksi kenaikan harga minyak mentah dan batu bara, atas meningkatnya permintaan dari China. “Saham berbasis komoditas pun akan merasakan peningkatan kinerjanya,” ujarnya.
Irwan memilihkan beberapa saham batu bara, seperti Adaro Energy (ADRO) dan TB Bukit Asam (PTBA), masing-masing dengan target harga Rp3.000 dan Rp12.000. Sedangkan saham terkait energi yang masih berpeluang menarik adalah Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Medco Energy (MEDC),”Kedua emiten ini memiliki target harga masing-masing Rp7.000 dan Rp5.000,” pungkasnya. [mdr]

Sumber : pasar modal

Artikel Terkait

0 comments:

Post a Comment

comment aja ya klo ada yang belum jelas